Rockwool, Media Tanam Hidroponik Paling Populer

Rockwwool, Media Tanam Hidroponik Paling Populer

Tanihow.com - Bagi yang akan memulai bertani hidroponik, tetntunya kita harus mengetahui hal terpenting yang harus dimiliki untuk memulai menanam dengan sistem hidroponik.

Hal yang paling utama yang harus diketahui sebelum kita memulai bertani hidroponik, tentunya media tanam yang akan kita gunakan apa?

Banyak media tanam yang bisa digunakan dalam bertani hidroponik. Namun ada satu media tanam yang paling populer, media tanam hidroponik itu bernama Rockwool.

Rockwool merupakan media tanam hidroponik paling populer saat ini. Karena mudah digunakan dan praktis, membuat Rockwool menjadi media tanam pilihan.

Apalagi bagi mereka yang baru memulai bertani hidroponik, media tanam Rockwool menjadi salah satu pilihan utama.

Selain mudah digunakan, Rockwool saat ini banyak dijual di toko online, sehingga bagi yang akan memulai bertani hidroponik cukup memudahkan.

Rockwool memiliki kelebihan dibandingkan media tanam lain. Media tanam ini dapat menyimpan air dan udara dengan komposisi yang disesuaikan.

Rockwool juga dapat menyerap pupuk cair, dan udara dengan baik. Sehingga mampu membantu penumbuhan akar dalam menyerap unsur hara.

Keunggulan Rockwool

  1. Dapat mengoprimalkan peran pupuk
  2. Tidak menggandung patogen penyebab penyakit
  3. Dapat meminimalisir penggunaan disinfektan
  4. Dapat menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung air
  5. Dan tentunya ramah lingkungan
Banyak yang mungkin tidak mengetahui bahwa bahan Rockwool adalah batu. Jika dilihat dari namanya memang Rockwool adalah batu.

Namun apakah benar Rockwool berbahan baku dari batu? Jika melihat sejarah, Rockwool pertama kali dibuat oleh Edward Parry pada tahun 1840.

Ternyata memang benar Rockwool terbuat dari batu. Selain dari batu komposisi Rockwool adalah bebatuan yakni batuan basalt, batu kapur, dan batu bara.

Batuan sebagai bahan Rockwool itu dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat celcius sehingga meleh menjadi seperti lava.

Dalam keadaan mencair itu, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel